Bagaimana bentuk osmoregulasi saat beraktivitas di ruangan ber-AC?

Posted by Unknown on Saturday, November 23, 2013

Bagaimana bentuk osmoregulasi saat beraktivitas di ruangan ber-AC? - Osmoregulasi adalah proses mengatur konsentrasi cairan dan menyeimbangkan pemasukan dan pengeluaran cairan tubuh oleh sel atau organisme hidup. Proses osmoregulasi diperlukan karena adanya perbedaan konsentrasi cairan tubuh dengan lingkungan disekitarnya.

Osmoregulasi dapat juga didefinisikan sebagai proses homeostasis untuk menjaga agar cairan tubuh selalu berada dalam keadaan stabil atau steady state.

Osmoregulasi juga berfungsi ganda sebagai sarana untuk membuang zat-zat yang tidak diperlukan oleh sel atau organisme hidup. Pada manusia, proses Osmoregulasi terjadi di Ginjal. Maka ginjal disebut Osmoregulator.

Bagaimana bentuk osmoregulasi saat kita beraktivitas di ruangan ber-AC sepanjang hari?

Bentuk osmoregulasi saat kita beraktivitas di ruangan ber-AC sepanjang hari adalah minum banyak air dan mengeluarkan banyak urin karena kita tidak mengeluarkan keringat.

Untuk lebih jelasnya, marilah kita pelajari beberapa pengertian osmoregulasi menurut beberapa ahli berikut ini:
  1. Osmoregulasi adalah kemampuan organisme untuk mempertahankan keseimbangan kadar dalam tubuh, didalam zat yang kadar garamnya berbeda. (Kashiko.2000:389).
  2. Osmoregulasi merupakan suatu fungsi fisiologis yang membutuhkan energi, yang dikontrol oleh penyerapan selektif ion-ion yang melewati insang dan pada beberapa bagian tubuh lainnya dikontrol oleh pembuangan yang selektif terhadap garam-garam (Stickney, 1979 dalam Bestian 1996).
  3. Menurut Kinne (1964) dalam Bestian (1996),kemampuan osmoregulasi bervariasi bergantung suhu, musim, umur, kondisi fisiologis,jenis kelamin dan perbedaan genotip.
  4. Osmoregulasi adalah pengaturan tekanan osmotik cairan tubuh yang layak bagi kehidupan ikan sehingga proses-proses fisiologis berjalan normal (Raharjo,1970) dalam Bestian,1996). Menurut Affandi dan Usman (2002), ikan mempunyai tekanan osmotik yang berbeda dengan lingkungannya, oleh karena itu ikan harus mencegah kelebihan air atau kekurangan air, agar proses-proses fisiologis di dalam tubuhnya dapat berlangsung dengan normal.
  5. Menurut Gilles dan Jeuniaux (1979), osmoregulasi pada organisme akuatik dapat terjadi dalam dua cara yang berbeda, yaitu: (a).      Usaha untuk menjaga konsentrasi osmotik cairan di luar sel (ekstraseluler). Agar tetap konstan terhadap apapun yang terjadi pada konsentrasi osmotik medium eksternalnya. (b).      Usaha untuk memelihara isoosmotik cairan dalam sel (interseluler) terhadap cairan luar sel (ekstraseluler).
  6. Menurut Affandi dan Usman (2002), ikan bertulang sejati (telestei), ikan air tawar maupun ikan laut pada dasarnya mempunyai kemampuan untuk mempertahankan komposisi ion-ion dan osmolaritas cairan tubuhnya pada tingkat yang secara signifikan berbeda dari lingkungan eksternalnya. Proses ini merupakan suatu mekanisme dasar osmotik. Untuk menghadapi masalah osmoregulasi ikan melakukan pengaturan tekanan osmotiknya dengan cara: (a).      Mengurangi gradien osmotik antara cairan tubuh dengan lingkungannya. (b).      Mengurangi permeabilitas air dan garam. (c).      Melakukan pengambilan garam secara selektif.

{ 0 comments... read them below or add one }

Post a Comment

Terima kasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...